Sabtu, 02 Maret 2013

retardasi mental


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
            Retardasi mental adalah suatu keadaan dimanana seseorang memiliki kemampuan mental yang tidak mencukupi(WHO). Retardasi Mental adalah kelainan fungsi intelektual yang subnormal terjadi pada masa perkembangan dan berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari ; Maturasi, Proses belajar,Penyesuaian diri secara social.
            Penyebab Gangguan metabolisme sejak lahir ( Fenilketonuria ), Kelahiran premature, Cedera kepala, Infeksi, Gangguan degenerative, Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis ,Sosial cultural,Interaksi anak kurang. Penyebab lain : Keturunan,pengaruh lingkungan dan kelainan mental lainRetardasi mental dapat juga disebabkan oleh gangguan psikiatris berat dengan deviasi  psikososial atau lingkungan ( Ilmu Kesehatan Anak  FKUI, Jakarta )

B.      TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian dari retardasi mental pada anak
2.      Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya retardasi mental
3.      Untuk mengetahui tanda dan gejala dari retardasi mental
4.      Untuk mengetahui bagaimana cara pengobatan untuk penyakit retardasi mental


BAB II
PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN
Retardasi mental adalah suatu keadaan dimanana seseorang memiliki kemampuan mental yang tidak mencukupi(WHO)
Retardasi Mental adalah kelainan fungsi intelektual yang subnormal terjadi pada masa perkembangan dan berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari ;
a.    Maturasi
b.    Proses belajar
c.    Penyesuaian diri secara social

2.      ETIOLOGI
Kelainan ini dapat digolongkan menjadi :
a.    Penyebab Organik
ü  Faktor prenatal :
·         Penyakit kromosom ( Trisomi 21 ( Sindrom Down)
·         Sindrom Fragile X
·         Gangguan Sindrom ( distrofi otot Duchene, neurofibromatosis     ( tipe 1)
·         Gangguan metabolisme sejak lahir ( Fenilketonuria )
ü  Faktor Perinatal
·         Abrupsio plasenta
·         Diabetes maternal
·         Kelahiran premature
·         Kondisi neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intracranial
ü  Faktor Pasca natal :
·         Cedera kepala
·         Infeksi
·         Gangguan degeneratif
b.    Penyebab non organic
ü  Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
ü  Sosial cultural
ü  Interaksi anak kurang
ü  Penelantaran anak
c.    Penyebab lain : Keturunan,pengaruh lingkungan dan kelainan mental lainRetardasi mental dapat juga disebabkan oleh gangguan psikiatris berat dengan deviasi  psikososial atau lingkungan ( Ilmu Kesehatan Anak  FKUI, Jakarta )
                                     
3. MANIFESTASI KLINIS
o   Gangguan kognitif ( pola, proses pikir )
o   Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa
o   Gagal melewati tahap perkembangan yang utama
o   Lingkar kepala diatas atau dibawah normal ( kadang-kadang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal )
o   Kemungkinan lambatnya pertumbuhan
o    Kemungkinan tonus otot abnormal ( lebih sering tonus otot lemah Kemungkinan ciri-ciri dismorfik)
o   Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar


4.      PATOFISIOLOGI
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak ( sebelum usia 18 tahun ) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal ( IQ 70 sampai 75 atau kurang ) dan disertai keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi adaftif : berbicara dan berbahasa , kemampuan/ketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri , kesehatan dan keamanan , akademik fungsional, bersantai dan bekerja. Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal. Diagnosis  retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak.    

5.      KRITERIA DIAGNOSTIK
Ø  Fungsi intelektual yang secara signifikan berada dibawah rata-rata . IQ kira-kira 70 atau kurang ( untuk bayi penilaian klinis dari fungsi fungsi intelektual dibawah rata2 ).
Ø  Kekurangan atau kerusakan fungsi adaptif yang  terjadi bersamaan ( mis. efektifitas seseorang dalam memenuhi harapan kelompok budayanya terhadap orang seusianya) dalam sedikitnya dua area berikut : komunikasi, perawatan diri , kerumahtanggaan, ketrampilan sosial dan interpersonal, penggunaan sarana-sarana masyarakat pengarahan diri, ketrampilan akademik fungsional , bekerja, bersantai , kesehatan dan keamanan
Ø  Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun.
Ø  Kode dibuat berdasarkan tingkat keparahan yang tercermin dari kerusakan inteletual :
                        317         Retardasi mental ringan ( Tingkat IQ 50-55 sampai kira-kira 70
318.0.   Retardasi mental Sedang    ( Tingkat IQ 35-40 sampai 50-55 )
318 .1.  Retardasi mental berat ( Tingkat IQ 20-35 sampai 35-45 )
318.2.   Retardasi mental yang amat sangat berat (Tingkat IQ  dibawah 20-25)
jika terdapat dugaan kuat adanya retardasi mental tetapi     emintelligence orang tsb tidak dapat diuji dengan test Standar.

6.      KOMPLIKASI
·         Serebral palcy
·         Gangguan kejang
·          Gangguan kejiwaan
·         Gangguan konsentrasi /hiperaktif
·         Defisit komunikasi
·         Konstipasi


7.      UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
v  Uji intelegensi standar ( stanford binet, weschler, Bayley Scales of infant development )
v  Uji perkembangan seperti DDST II
v  Pengukuran fungsi adaftif ( Vineland  adaftive behaviour scales, Woodcock-Johnson Scales of independent Behaviour, School edition of the adaptive behaviour scales ).

8.       PENATALAKSANAAN MEDIS
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
a.    Obat-obat psikotropika ( tioridazin,Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri
b.    Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hyperaktif.
c.    Antidepresan ( imipramin (Tofranil)
d.    Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol ( Inderal )
         


ASUHAN KEPERAWATAN
A.    Pengkajian
1.      Riwayat kesehatan
a.        Apakah luka karena kecelakaan
b.       Bagaimana perawatannya dirumah
c.        Lama rawat
d.       Apakah ada pengobatan khusus
2.      Tanda vital
a.       Tingkat kesadaran
b.        Berat badan
c.       Adanya seperti : serebral palsi, epilepsi, kebutaan, ketulian
d.       Adanya gejala-gejala fisik yang menunjukkan nyeri/ ketidaknyamanan
3.      Factor perkembangan/ psikososial
a.       Tingkat dari fungsi intelektual
b.        Adaptasi tingkah laku
c.       Keterampilan
d.       Semua tingkat perkembangan
e.       Mekanisme koping/ kebiasaan anak dan keluarga
f.       Pengaruh rutinitas normal anak/ keluarga
g.       Stressor keluarga
h.      Ketersediaan sistem pendukung

4.      Pengetahuan pasien dan keluarga
Program perkembangan yang dibutuhkan anak, adaptasi,penerimaan fungsi/ prognosa dari tingkatan anak, tingkat pengetahuan kemampuan, kesiapan dan kemauan untuk belajar.

           B.  Analisa Data

No
Data
Masalah
Patofisiologi
Penyebab
1













2















3
-Anak tidak dapat berinteraksi dengan teman sebaya
-Anak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
-Anak belajar lebih lambat dari anak normal lainnya
Tingkah laku anak tidak sesuai dengan tingkat umur
-IQ anak <dari 70

-Anak tidak dapat makan sendiri
-Anak tidak mandi sendiri
-Anak malas menggosok gigi
-BAB dan BAK anak tidak terkontrol
-Anak memiliki disabilitas neurologis dan fisik sehingga mempengaruhi mobilitas

-Anak memiliki gangguan pemglihatan dan pendengaran
-Anak beradaptasi lambat terhadap lingkungan situasi dan aktivitas yang baru
-Anak tidak dapat mengenali bahaya yang ada disekitarnya
-Anak memiliki keterbatasan gerakan motorik
-       
Gangguan tumbuh kembang (Cindy, S.G.1988,Nursing Care Planning Guides For Children)







Kurang perawatan diri (s.d.a)













Resiko cidera (s.d.a)
RM®muskuloskeletal ®kepala®mikro/makrosefali ®hidro sefalus®ggn tumbang










RM® Neurologi® Gerakan motorik terbatas® Gangguan mobilitas® Kurang perawatan diri












RM® Neurologi® Kejang® Resiko Cidera
Penurunan mental,emosi, kognitif











Ketidak mampuan fisik dan mental












Ketidak mampuan fisik dan mental
C.  Diagnosa
Tujuan jangka panjang : mengembalikan anak agar ingin belajar berkembang dan tumbuh sesuai dengan tingkatnya untuk menjadi partisipasi produktif di masyarakat.
a.       Gangguan tumbuh kembang b.d penurunan mental/ emosi/ kognitif
Rasional   :      ketidakmampuan tumbuh kembang dihubungkan dengan kerugian dalam tingkah laku yang adaptif berhubungan dengan keputusan anak setiap hari. Anak dengan ketidakmampuan tumbuh kembang belajar lebih lambat dari yang lain dan mencapai tingkat keseluruhan fungsi yang lebih rendah.
Tujuan      :      fungsi anak akan mencapai tingkat konsisten dengan kemampuan kognitif dan adaptif.
Intervensi
v  Diskusi dan promosikan kenormalitasan, pengaturan dan pengembangan mental, makan bersama yang lain dan terapi musik dalam kelompok.
v  Biarkan anak mengekspresikan perasaannya, tapi pada saat yang sama jangan biarkan tindakan yang tidak sesuai (tempertantrum) dan puji atas tindakan yang sesuai.
v  Sediakan mainan, peralatan pendidikan yang dapat meningkatkan kognitif, keterampilan, social dan motorik.
v  Komonikasi dan interaksi dengan anak sesuai dengan umur dan gaya.
v  Mempertahankan kemuliaan dalam setiap interaksi dengan anak.
v  Biarkan dan beri semangat setiap anggota keluarga dan saudara mengunjungi dan berinteraksi dengan anak.
v  Beri semangat anak untuk merawat lingkungan fisik jika memungkinkan
Kriteria  evaluasi :
 Mempertahankan dan membuktikan fungsi, partisipasi, dalam hubungan dengan kelurga dan saudara.
b.      Kurangnya perawatan diri : makan, mandi, pakaian, toileting b.d ketidakmampuan     fisik dan mental
Rasional : anak dengan retardasi mental tidak mampu menampilkan komunikasi dasar yang dibutuhkan oleh karena itu orang tua, perawat, dan perawatan lain yang tersedia harus menolong anak dan bertanggung jawab terpenuhinya kebutuhan dasar.
Tujuan   :anak dapat memenuhi kebutuhan makanan, minuman, dan bowel secara adekuat.
Intervensi :
v  Pertahankan konsistensi dan rutinitas sehari-hari : makan, tidur, pengobatan,perawatan pada waktu yang sama setiap hari.
v  Memantau kegiatan normal anak sedekat mungkin.
v  Menolong anak-anak dalam perkembangan sistem komunikasi, contohnya membuat papan penunjuk seperti toilet, kursi goyang dan mengetahui keinginan anak.
v   Mengajarkan bahasa tubuh.
v  Menjamin keadekuatan intake makanan, cairan, penggunaan suplemen ketika dibutuhkan dan mengikuti pilihan makanan ketika memungkinkan.
v  Jika anak menggunakan peralatan makanan khusus menjamin mereka mendapatkan nasehat.
v  Kegiatan promosi oral yang bagus, gosok gigi sesudah makan dan bangun tidur, jaga kebersihan anak, melakukan pola mandi rutin.
v  Menjaga integritas kulit, contohnya : masase, menggunakan lotion. Dukung anak dalam kegiatan perawatan sendiri.
v   Memberikan pengalaman dalam keterampilan perawatan.
v  Pergerakan aktif dan pasif sesuai.
v  Monitor pola BAK dan BAB, perawatan area perianal dengan pembersihan daerah perianal dari feses atau urin segera mungkin.
Kriteria evaluasi :
Anak mempertahankan kondisi kulit yang bagus
Mempertahankan tingkat keadekuatan personal hygiene


BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN

            Retardasi mental adalah suatu keadaan dimanana seseorang memiliki kemampuan mental yang tidak mencukupi(WHO). Retardasi Mental adalah kelainan fungsi intelektual yang subnormal terjadi pada masa perkembangan dan berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari ; Maturasi, Proses belajar,Penyesuaian diri secara social.
            Penyebab Gangguan metabolisme sejak lahir ( Fenilketonuria ), Kelahiran premature, Cedera kepala, Infeksi, Gangguan degenerative, Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis ,Sosial cultural,Interaksi anak kurang

B.      SARAN
Sebaiknya anak-anak harus menjauhi hal-hal yang bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya retardasi mental,seperti cedera pada kepala karena hal ini sanagt merugikan bagi anak-anak.


DAFTAR PUSTAKA


Cindy, S.G, 1988, Nursing Care Planning Guides for Children

Soetjningsih, dr,SpAk, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar